Kamis, 20 Maret 2014

Bahaya kanker dibalik nikmatnya makanan bakar

   Selain masakan kukus, goreng serta kuah, banyak juga orang-orang yang menggemari makanan yang disajikan dengan cara dibakar atau dipanggang. Seperti ayam bakar, ikan bakar, daging panggang, sate dan makanan lainnya yang menggugah selera makan kita. Hal ini mungkin dikarenakan rasa dari makanan yang dibakar atau dipanggang memiliki cita rasa serta aroma yang khas, namun tahukah anda bahwa terlalu sering memakan makanan yang dibakar atau dipanggang tersebut dapat memicu kanker?

   Hal ini disebabkan oleh proses pembakaran arang atau kayu yang dapat memicu zat karsinogenik ketika lemak yang menetes dari daging yang sedang dibakar terkena arang. Arang mengandung karbon dan proses pembakarannya menyebabkan pembentukan hidrokarbon dan jelaga pada tempat panggangan yang tidak baik pula untuk kesehatan. Senyawa karsinogenik yang terkandung pada saat pembakaran mengandung bahan kimia berbahaya, yaitu heterocyclic amines (HCAs) dan polycyclic aromatic hydrocarbons (PAHs) yang tersebar di udara dalam bentuk asap serta menempel pada daging yang sedang dibakar.

   Berikut ini ada beberapa tips jika ingin menikmati santapan panggang atau bakar dengan meminimalisir pemicu kanker, antara lain :

  1. Sebelum memanggang dengan arang, panggang terlebih dahulu daging dalam microwave agar ketika dipanggang menggunakan arang, tidak memerlukan waktu yang lama sehingga meminimalisir zat karsinogenik yang terkandung.
  2. Sebaiknya gunakan panggangan listrik atau microwave ketika akan memanggang.
  3. Hindari memakan kulit atau bagian daging yang menghitam ketika sudah dibakar.
  4. Jika menggunaakan panggangan arang, sebaiknya arang yang digunakan sudah dipanaskan terlebih dahulu hingga terlihat merah membara arangnya atau sampai ada abu di pinggiran arangnya.
  5. Diusahakan agar tidak terlalu sering memakan makanan yang dibakar dengan arang.
  6. Selingi ketika memakan daging yang dipanggang atau dibakar dengan memakan sayuran atau buah sehingga tidak terlalu monoton terhadap daging bakar tersebut.
  7. Setelah selesai memakan makanan panggang, sebaiknya memakan timun untuk menetralisir atau meminimalisir zat karsinogen yang terkandung daging bakar karena timun mempunyai sifat anti karsinogenik.
   Selain tips-tips diatas, konsumsi juga makanan atau minuman pencegah kanker apabila anda merupakan penggemar makanan yang dibakar atau dipanggang. Hal ini dapat anda lakukan secara rutin karena selain untuk menetralisir zat karsinogen, juga dapat menjaga kesehatan anda. Bahan alami yang dapat digunakan secara rutin tersebut antara lain :

*Teh Rosela 
Bunga rosela mengandung Vitamin A, B1, B2, C, D, asam amino, pectin, anti oksidan serta beta karoten yang baik baggi kesehatan dan juga berguna sebagai anti kanker. Meminum teh rosela dapat dilakukan 2 kali sehari 1 gelas dengan cara menyeduh kelopak bunga rosela yang telah melalui proses pengeringan dan air seduhannya dapat diminum dengan atau tanpa madu (sesuai selera).


*Buah Mahkota dewa
Buah mahkota dewa mengandung alkaloid, saponin dan polifenol yang berguna bagi kesehatan dan dapan berguna sebagai obat kanker juga. Mengkonsumsi mahkota dewa dapat dilakukan 2 kali sehari 1 gelas dengan cara meminum air rebusan daging buah mahkota dewa yang telah di keringkan sebanyak. Daging buah mahkota dewa di peroleh dengan cara memotong buah mahkota dewa yang telah berwarna merah tipis-tipis dan di keringkan dengan cara dijemur di bawah terik matahari.


*Buah Merah dari Papua
Buah merah dari Papua ini mengandung betakaroten, tokoferol, asam oleat, asam linoleat dan dekanoat yang berguna sebagai obat anti kanker. Cara mengkonsumsi buah merah ini adalah dengan meminum sarinya, baik yang sudah tersedia dalam kemasan atau membuat sendiri dengan menyarinya. Hal ini dilakukan dengan meminum sarinya sebanyak 1 kali sehari 1 sendok makan jika untuk menjaga kesehatan atau bila sudah terkena kanker dapat diminum 3 kali sehari 1 sendok makan.

Rabu, 05 Maret 2014

Maag dan Obat-obatnya

   Setiap orang mempunyai rutinitas yang berbeda. Mulai dari aktivitas yang di mulai dari pagi hari hingga sore hari atau bahkan sampai tengah malam baru bisa kembali beristirahat. Hal ini membuat pola makan kerap kali terganggu. Bermacam hal menjadi alasan terlambatnya makan atau bahkan sampai lupa makan. Ada yang bilang tidak sempat, sibuk, lupa dan bahkan mengulur-ulur waktu karena harus mengerjakan tugas yang menumpuk. Jika perut sudah terasa perih baru kita beranjak dari tugas dan mencari makanan. Itupun juga bila kita langsung mengisi perut dengan nasi atau sejenis makanan berat lainnya, namun beberapa orang hanya mengambil makanan kecil atau camilan untuk mengganjal perut agar tidak cepat lapar.

   Hal-hal demikian dapat memicu masalah lambung yang sering kita sebut sebagai sakit maag. Sakit maag biasa disebut dyspepsia yaitu gejala-gejala kelebihan asam lambung. Saat tingkat asam lambung meningkat, maka lambung akan mengalami gejala Kembung dan sendawa. Gejala yang terjadi karena essensi dari sakit maag ini adalah adanya peningkatan asam lambung yang berlebihan menghasilkan gelembung-gelembung gas di dalam lambung sehingga seseorang merasakan kembung.


   Untuk mengobati penyakit maag tersebut dapat diatasi dengan pemberian antasida atau obat anti ulkus. Anti ulkus adalah obat yang di gunakan untuk menetralisir atau mengurangi atau mengikat asam lambung yang dapat menyebabkan timbulnya tukak lambung atau maag. Obat ini biasa di gunakan untuk penyakit Ulkus Peptikum (Peptic Ulcer) atau borok perut yang merupakan lubang dalam lapisan dari lambung berupa usus dua belas jari atau kerongkongan. Hal ini terjadi ketika lapisan organ-organ ini di korosikan oleh getah lambung yang asam yang di sekresikan oleh sel-sel lambung yang mana lambung tersebut mengalami peradangan lapisan lambung yang menyebabkan infeksi oleh bakteri yang di sebut Helicobacter Pylori.

   Antasida adalah basa-basa lemah yang digunakan untuk menetralisir kelebihan asam lambung yang menyebabkan timbulnya penyakit maag. Tujuan pemberian antasida ialah untuk mengobati nyeri epigastrum, nyeri lambung, dan rasa kembung yang menyertai hiperasiditas lambung, gastritis, ulkus lambung, ulkus duodenum.

Berdasarkan mekanisme kerjanya, antasida di bedakan menjadi 2 :
a. Anti Hiperasiditas
   Obat dengan kandungan aluminium atau magnesium bekerja secara kimiawi mengikat kelebihan HCl dalam lambung. Sediaan yang mengandung magnesium  menyebabkan diare karena bersifat pencahar, sedangkan sedangkan sediaan yang mengandung aluminium dapat menyebabkan sembelit atau konstipasi maka biasanya kedua senyawa ini dikombinasikan. Persenyawaan molekul antara Mg dan Al disebut hidrotalsit.

   Obat dengan kandungan natrium bikarbonat merupakan antasida yang larut dalam air, dan bekerja cepat. Obat ini merupakan antasida yang paling kuat, tetapi dapat menyebabkan sendawa. Obat dengan kandungan bismut dan kalsium dapat membentuk lapisan pelindung pada luka dilambung tetapi sebaiknya dihindari karna bersifat neurotoksik yang dapat menyebabkan kerusakan otak. Obat dengan kandungan sukralfat, aluminium hidroksida dan bismuth koloida dapat digunakan untuk melindungi tukak lambung agar tidak teriiritasi oleh asam lambung.

b. Perintang Reseptor H2
   Semua perintang reseptor H2 menyembuhkan tukak lambung dan usus dua belas jari dengan cara mengurangi sekresi asam lambung sebagai akibat hambatan reseptor H2.

Penggolongan Obat-Obat Antasida :
1. Antasida ( Merupakan basa lemah penetralisir asam lambung berlebih ) : 
                    * Alumunium Hidroksida
                    * Magnesium Oksida
                    * Magnesium Karbonat
                    * Natrium Karbonat
                    * Bismuth Subnitrat
                    * Kalsium karbonat
2. Antagonis Reseptor H2 : 
                    * Ranitidin
                    * Simetidin
                    * Famotidin
                    * Nizatidin
3. Anti kolinergik ( Menghambat sekresi asam melalui reseptor muskarin dan melawan kejang ) :
                     *  Ekstrak Belladonae
                     * Pirenzepin 
                     * Fentonium
4. Pelindung Mukosa ( Melindungi mukosa lambung/duodenum dari pepsin dan asam lambung berlebih ) :
                     * Sukralfat
5. Anti Flatulen ( Memperkecil atau mengikat gelembung gas yang terjadi akibat asam lambung yang berlebih sehingga menghindari terjadinya masuk angin, kembung dan flatulen ) :
                     * Dimetikon ( Dimetilpolisiloksan )
6. Pengurang rasa mual / Penguat motilitas ( Mengurangi rasa mual yang terjadi akibat gelembung gas yang sudah berlebihan yang di sebabkan asam lambung ) :
                     * Metoklorpramid
                     * Domperidon
7. Penenang / penekan stress ( Menekan stress yang dapat memicu meningkatnya asam lambung ) :
                     * Diazepam
                     * Klordiazepoksida


   Selain menggunakan obat-obat antasida tersebut, dalam mengobati maag juga bisa menggunakan bahan tradisional. Salah satu herbal yang terkenal adalah Kunyit. Kunyit merupakan tanaman yang biasa dijadikan bumbu masak, namun selain sebagai bumbu rumahan ternyata kunyit juga efektif dalam mencegah atau mengobati penyakit maag. Kunyit berkhasiat sebagai kolagoga dan karminativa, selain itu juga sebagai anti diare dan skabisida. Kunyit merupakan tumbuhan beruas-ruas yang masih merupakan satu keluarga dari jahe, yaitu Rhizoma. Zat-zat berkhasiat yang terkandung dalam kunyit antara lain : Minyak atsiri, Kurkumin, Damar, Pati, Desmetoksikumin dan Bidesmetoksikurkumin. 


   Ada beberapa cara yang digunakan untuk mengolah kunyit sebagai obat maag, antara lain :
a. Bila ingin mengobati penyakit maag yang sedang kambuh :
    1. Siapkan beberapa ruas kunyit (4-5) 
    2. Cuci hingga bersih lalu kupas
    3. Potong hingga menjadi beberapa bagian lalu rebus dengan kayu manis
    4. Saring air rebusan tersebut lalu minum, hal ini dilakukan ketika maag anda kambuh

b. Bila ingin mencegah maag dan menjaga kondisi lambung tetap stabil :
    1. Siapkan beberapa ruas kunyit (2-3)
    2. Cuci hingga bersih dan kupas
    3. Parut kunyit tersebut lalu peras untuk diambil sari kunyitnya
    4. Minum sari kunyit tersebut sebanyak 1 atau 2 kali dalam sehari ( Bisa anda tambahkan satu sendok teh madu sesuai dengan selera anda )